Hidup Bukanlah Perihal Mengambil yang Kau Tebar
Sudah lama aku memikirkan satu kalimat ini:
"Hidup bukanlah perihal mengambil yang kau tebar."
Kalimat sederhana, tapi dalam.
Di dunia ini, kita sering diajarkan bahwa kalau kita berbuat baik, maka kita akan mendapat balasan yang baik juga. Kita belajar konsep sebab-akibat dari kecil. Tapi kenyataan hidup tidak selalu sesimpel itu.
Aku mengajar, membimbing, mendengar keluhan anak-anak asrama, membantu orang lain, berusaha jujur dan ikhlas. Tapi tak jarang aku merasa seperti... tidak ada hasil.
Gaji tidak seberapa, waktu pribadi pun terkikis, kadang pengorbanan terasa tak terlihat.
Tapi hari ini aku sadar — mungkin memang hidup bukan tentang mengambil hasil dari apa yang kita tebar.
Mungkin hidup adalah tentang terus menanam, walau belum tahu kapan panennya.
Mungkin bukan aku yang akan memetik buahnya, mungkin orang lain.
Atau mungkin nanti, di waktu yang belum aku tahu, semesta akan mengembalikan semuanya — dengan cara yang lebih indah dari yang aku harapkan.
Aku mulai belajar menikmati prosesnya.
Menebar bukan untuk mengambil, tapi untuk menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.
Entah itu perubahan kecil di hati santri, senyum dari orang yang terbantu, atau sekadar perasaan damai karena tahu aku sedang berjalan di jalan yang benar.
Kalau kamu sedang merasa lelah karena belum melihat hasil dari apa yang kamu perjuangkan, mungkin ini juga buatmu:
Tetaplah menebar.
Karena hidup bukanlah tentang seberapa banyak yang kamu ambil, tapi seberapa tulus kamu memberi.
Komentar
Posting Komentar