Labirinmu yang Memikat

Kucari tahu tentangmu,

Menelisik jejak yang kau tinggalkan,

Tanggal lahir dan tahunmu,

Setiap detail yang kau sembunyikan,

Seolah membuka pintu menuju duniamu.


Kupelajari rasi bintangmu,

Mencoba menebak setiap sifat yang terpendam,

Adakah kau seperti yang kubayangkan?

Misteri terukir dalam senyummu,

Seakan mengundangku untuk terus menyelam,

Semakin jauh, oh diriku semakin dalam.


Tokoh kartun favoritmu,

Warna-warna yang kau cintai,

Semua hal kecil yang menari di mataku,

Menyatu jadi potongan teka-teki tentangmu,

Yang terus memanggilku untuk menyusuri.


Kutelusuri setiap langkah,

Mencari titik pertemuan yang mungkin terjadi,

Di persimpangan waktu yang tak terduga,

Lihat aku, bius aku dengan tatapanmu,

Tatapan yang menyimpan rahasia,

Menyihir, menyiksa dalam rindu yang tak berujung,

Namun sungguh candu,

Sungguh candu.


Labirinmu berliku-liku,

Membuatku terjerat di setiap sudutnya,

Namun takkan kuurungkan niatku,

Untuk terus mencari,

Karena kuyakin,

Di ujung sana ada ruang bagi kita,

Tempat di mana dua jiwa bisa menyatu,

Dalam harmoni yang tersembunyi di dalammu.


Labirinmu... jebak aku,

Aku ingin tersesat di sana,

Di antara jalan-jalan yang tak berujung,

Biar kubingungkan diriku dengan pesonamu.


Tersesatku,

Dalam setiap warna yang kau ciptakan,

Adiwarnamu, pesonamu,

Membuatku enggan berpaling,

Seakan tak ingin menemukan jalan keluar.


Labirinmu adalah duniamu,

Dan di dalamnya, aku rela hilang,

Selamanya tersesat dalam keindahan misterimu,

Karena sungguh candu,

Candu yang tak terelakkan,

Candu yang menjeratku.

Komentar

Postingan Populer